1.
Thermocouple(T/C)
a.
Prinsip
Kerja
Thermocouple
terdiri dari dua kawat logam penghantar (konduktor) yang memiliki jenis yang
berbeda. Kedua ujung kawat tersebut dihubungkan menjadi satu. Ketika ujung
kawat dipanaskan maka kedua logam tersebut akan mengalami pemuaian. Pemuaian
ini terjadi akibat pergerakan atom atau elektron akibat perubahan temperatur
dari temperatur tinggi menuju ke temperatur rendah. Pergerakan elektron ini
dipengaruhi oleh bahan logam itu
sendiri, artunya antara logam yang satu dengan logam lainnya mempunyai
kecepatan muai berbda ini tergantug dari masa jenis suatu logam tersebut.
Salah
satu jenis thermocouople adalah JTC Thermocouple. JTC merupakan sensor mengubah
besaran suhu menjadi tegangan, dimana sensor ini dibuat dari sambungan dua
bahan metalik yang berlainan jenis. Sambungan ini dikomposisikan dengan campuran kimia tertentu, sehingga dihasilkan beda
potensial antar sambungan yang akan berubah terhadap suhu yang dideteksi.
c.
Kelebihan
Thermocouple
§ Self Powered
§ Sederhana
§ Murah
§ Bentuk yang beragam
§ Range respon suhu yang luas
d.
Kekurangan
Thermcouple
§ Tidak linier
§ Tegangan output rendah
§ Memerlukan tegangan referensi
§ Kurang Stabil
§ Kurang Sensitif
2.
RTD
( Resistance Temperature Detector)
a.
Prinsip
Kerja
b.
Karakteristik
Resistance Temperature Detector (RTD)
memiliki tahanan listrik dari logam yang bervariasi sebanding dengan suhu.
Kesebandingan variasi ini adalah presisi dengan tingkat konsisten/kestabilan
yang tinggi pada pendeteksian tahanan. Platina adalah bahan yang sering
digunakan karena memiliki tahanan suhu, kelinearan, stabilitas dan
reproduksibilitas.
c.
Kelebihan
Resistance Temperature Detector (RTD)
§ Stabilitas kerja yang tinggi
§ Memiliki akurasi pengukuran yang
tinggi
d.
Kekurangan
Resistance Temperature Detector (RTD)
§ Harga RTD mahal
§ Memerlukan supply daya
§ Resistansi yang rendah
§ Tahanan absolut yang rendah
§ Mengalami self heating
3.
Thermistor
Thermistor dibagi menjadi dua,
yaitu NTC dan PTC
a.
Prinsip
Kerja
1) Thermistor
NTC
Jenis
NTC memiliki nilai resistansi yang akan menurun jika suhu yang bekerja padanya meningkat
atau bertambah panas. Semakin tinggi suhu, maka arus yang dapat melalui
resistor ini justru akan semakin besar.
2) Thermistor
PTC
b.
Karakteristik
Termistor adalah resistor yang peka
terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien suhu negatif, karena saat suhu
meningkat maka tahanan menurun atau sebaliknya. Jenis ini sangat peka dengan
perubahan tahan 5% per C sehingga mampu mendeteksi perubahan suhu yang kecil.
c.
Kelebihan
Thermistor
§ Level perubahan output yang tinggi
§ Respon terhadap perubahan suhu yang
cepat
§ Perubahan resistansi pada kedua
terminal (pin)
d.
Kekurangan
Termistor
§ Tidak linier
§ Range pengukuran suhu yang sempit
§ Rentan rusak
§ Memerlukan supply daya
§ Mengalami self heating
4. IC
Sensor Suhu
Salah
satu jenis ini adalah IC LM35
a. Prinsip
Kerja
Sensor LM35 bekerja dengan mengubah
besaran suhu menjadi besaran tegangan. Tegangan ideal yang keluar dari LM35
mempunyai perbandingan 100°C setara dengan 1 volt. Sensor ini mempunyai
pemanasan diri (self heating) kurang dari 0,1°C, dapat dioperasikan dengan
menggunakan power supply tunggal dan dapat dihubungkan antar muka (interface)
rangkaian control yang sangat mudah. IC LM 35 ini tidak memerlukan
pengkalibrasian atau penyetelan dari luar karena ketelitiannya sampai lebih
kurang seperempat derajat celcius pada temperature ruang. Jangka sensor mulai
dari – 55°C sampai dengan 150°C, IC LM35 penggunaannya sangat mudah,
difungsikan sebagai kontrol dari indicator tampilan catu daya terbelah. IC LM 35
dapat dialiri arus 60 μ A dari supplay sehingga panas yang ditimbulkan sendiri
sangat rendah kurang dari 0 ° C di dalam suhu ruangan.
§ Memiliki sensitivitas suhu, dengan
faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ ºC, sehingga dapat
dikalibrasi langsung dalam celcius.
§ Memiliki ketepatan atau akurasi
kalibrasi yaitu 0,5 ºC pada suhu 25 ºC .
§ Memiliki jangkauan maksimal operasi
suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
§ Bekerja pada tegangan 4 sampai 30
volt.
§ Memiliki arus rendah yaitu kurang
dari 60 µA.
§ Memiliki pemanasan sendiri yang
rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.
§ Memiliki impedansi keluaran yang
rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
§ Memiliki ketidaklinieran hanya
sekitar ± ¼ ºC.
c. Kelebihan IC Sensor Suhu
§ Output paling linier
§ Perubahan level output yang tinggi
§ Harga murah
d.
Kekurangan
IC Sensor Suhu
§ Temperatur kerja dibawah 200 0C (T < 200 0C)
§ Memerlukan supply daya
§ Respon time yang lambat
§ Mengalami self heating
§ Konfigurasi terbatas